Jumat 17 Agustus 1945 atau 77 tahun yang lalu Indonesia memproklamirkan diri atas kemerdekaannya. Teks proklamasi dibacakan oleh Presiden dan Wakil Presiden pertama Indonesia yaitu Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat. Adapun latar belakang dari pembacaan teks proklamasi sendiri adalah Jepang kalah dari
Mas Pur Follow Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw! Home » Informasi » Sejarah » Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Ir. Soekarno April 16, 2019 2 min readPenyusunan Naskah Proklamasi – Pada malam hari tanggal 16 Agustus 1945, Laksamana Maeda mengantar Ir. Soekarno dan Moh. Hatta ke kediaman Mayor Jenderal Moichiro Yamamoto, Kepala Pemerintahan Militer Jepang Gunseikan di Hindia-Belanda. Ia tidak mau menerima Soekarno-Hatta dan lantas memerintahkan Mayor Jenderal Otoshi Nnishimura, Kepala Departemen Urusan Umum pemerintahan militer Jepang, untuk menerima mereka. Nishimura memberi kabar mengajutkan, bahwa Tokyo tidak mengizinkan proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebab perjanjian kapitulasi menyatakan Jepang menjaga status quo di semua negara yang dan Moh. Hatta tidak menghiraukan Nishimura dan langsung bergegas menuju rumah Laksamana Maeda Tadashi di Jalan Imam Bonjol guna melakukan rapat menyiapkan teks Proklamasi. Turut bersama mereka Achmad Soebardjo, Soekarni, Burhanudin Muhammad Diah Diah, Sudiro, dan Sayuti naskah proklamasi dilakukan di ruang tengah dengan meja melingkar. Tampak dalam diorama tersebut Ir. Soekarno, Moh. Hatta, dan Achmad Soebardjo sedang berdiskusi. Soekarno menuliskan naskah proklamasi, sedankan Moh. Hatta dan Achmad Soebardjo menyumbangkan ide secara naskah selesai dibuat, Soekarno meminta Sayuti Melik untuk mengetiknya. Sayuti melik mengetik naskah proklamasi di ruangan bawah tangga ditemani Diah. Tadinya, Sayuti Melik akan menggunakan mesin tik milik Laksamana Maeda, namun tidak jadi karena mesin tik itu menggunakan huruf kanji. Mesin tik pun dipinjam dari Konsulat yang diketik kemudian dibubuhi tanda tangan. Soekarno menyarankan agar semua tokoh yang hadir dapat membubuhkan tanda tangan. Namun, kemudian diputuskan hanya Soekarno dan Hatta yang mendatangani naskah proklamasi atas nama bangsa Indonesia. Naskah proklamasi ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta di atas Piano milik Laksamana penandatanganan, mereka merundingkan lokasi pelaksanaan proklamasi. Semula disepakati proklamasi akan dilaksanakan di lapangan Ikada Jakarta. Namun, Soekarno khawatir pelaksanaan proklamasi di tempat tersebut akan memicu bentrokan dengan tentara Sejarah Perumusan atau Pembuatan Teks ProklamasiMaka, akhirnya disepakati upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan di halaman rumah Soekarno, yaitu di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, atau sekarang di Jln. Proklamasi No. 1, pada pukul Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Ir. SoekarnoSejak pagi hari Jumat, tanggal 17 Agutus 1945, rumah Soekarno telah dipenuhi dengan sejumlah pemuda. Mereka berbaris dengan tertib menunggu pelaksanaan proklamasi kemerdekaan pemimpin bangsa baik dari golongan tua maupun golongan muda berdatangan ke lokasi tersebut. Tanggung jawab keamanan lokasi diserahkan kepada anak buah Cudanco Latief Hendraningrat. Tiang bendera yang terbuat dari sebatang bambu yang telah disiapkan oleh Cudanco Suhud ditancapkan di halaman rumah Soekarno itu. Di tiang sederhana inilah bendera merah putih yang dijahit oleh Ibu Fatmawati akan pukul WIB, pembacaan naskah proklamasi dimulai. Sebelum membacakan naskah proklamasi, Soekarno terlebih dahulu menyampaikan pidato pengantar yang secara lengkapnya berbunyi sebagai berikut.“Saudara saudara sekalian! Saya sudah minta saudara-saudara hadir di sini untuk menyaksikan satu peristiwa maha penting dalam sejarah tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun! Gelombang aksi kita untuk meraih kemerdekaan kita itu ada naik dan turunnya, tetapi jiwa kita menuju ke arah di dalam jaman Jepang usaha kita untuk meraih kemerdekaan nasional tidak henti-henti. Di dalam jaman Jepang ini, tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka. Tetapi pada hakikatnya tetap kita menyusun tenaga sendiri, tetap kita percaya pada kekuatan tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangannya sendiri akan dapat berdiri dengan kami, tadi malam telah mengadakan musyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia, dari seluruh Indonesia. Pemusyawaratan itu seia sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita. Saudara-saudara! Dengan ini kami nyatakan kebulatan tekad itu. Dengarlah proklamasi kamiPROKLAMASIKami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang hari 17 bulan 8 tahun ’05Atas nama bangsa IndonesiaSoekarno/HattaDemikianlah saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka! tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita! Mulai saat ini kita menyusun negara kita! Negara merdeka, Negara Republik Indonesia, merdeka kekal dan abadi. Insya Allah Tuhan memberkati kita.”Setelah pembacaan teks Proklamasi selesai, Sudanco Suhud dan Latief Hendraningrat didaulat untuk mengibarkan bendera merah putih. Pada saat bendera dikibarkan, semua yang hadir secara spontan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Saat ini, bendera pusaka tersebut disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional, Jakarta. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan wali kota Jakarta pada saat itu dijabat oleh Soewirjo, dan sambutan pimpinan Barisan Pelopor, dr. penting yang hanya berlangsung selama kurang lebih satu jam ini telah membawa perubahan yang sangat besar bagi bangsa Indonesia karena proklamasi kemerdekaan itu memiliki makna sebagai berikut. Merupakan titik puncak perjuangan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan. Indonesia terlepas dari belenggu penjajahan. Negara Republik Indonesia itulah sejarah perumusan dan pembacaan teks proklamasi kemerdekana Indonesia oleh Ir. Soekarno. Demikian artikel yang dapat saya bagikan mengenai sejarah proklamasi kemerdekaan dan semoga bermanfaat.
- Ի аቫеτሂжип
- Σи оኑθዧιтраδ
- ዊሑրуб иኁаδеሩ ዣх
- Pembacaan naskah teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia menjadi momen sakral bagi seluruh rakyat Indonesia setiap tanggal 17 Agustus. Namun, tahun 2020 nampaknya Kemerdekaan Indonesia disambut dengan cara berbeda karena adanya pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Terlepas dari situasi kondisi tersebut, pembacaan teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia tetap harus dilaksanakan secara khidmat. Sebagaimana kita ketahui bahwa teks proklamasi yang dirumuskan oleh beberapa tokoh kemerdekaan, seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan Mr. Achmad Soebardjo, menjadi tanda Indonesia telah merdeka dan terbebas dari proklamasi Kemerdekaan Indonesia ditulis tangan oleh Soekarno dan ditandatanganinya bersama Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia. Namun, sebelum akhirnya dikumandangkan di hadapan rakyat Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat pada 17 Agustus 1945, teks proklamasi Indonesia asli tulisan tangan Soekarno itu diketik oleh Sayuti Melik. Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia otentik yang diketik oleh Sayuti Melik WikipediaSampai hari ini, naskah teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia asli yang ditulis tangan Ir. Soekarno itu tersimpan rapi di Arsip Nasional Republik isi teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, lengkap dengan pidato Proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Soekarno"Saudara-saudara sekalian,Saya telah minta saudara-saudara hadir disini untuk menyaksikan satu peristiwa mahapenting dalam sejarah tahun kita bangsa Indonesia telah berjoang, untuk kemerdekaan tanah air kita bahkan telah beratus-ratus tahun! Gelombang aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya dan ada turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah di dalam zaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti-hentinya. Di dalam zaman Jepang ini, tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka, tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga sendiri, tetapi kita percaya kepada kekuatan tibalah saatnya kita benar-benar mengambil sikap nasib bangsa dan nasib tanah air kita di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri akan dapat berdiri dengan kami, tadi malam telah mengadakan musyawarat dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia. Permusyawaratan itu seia sekata berpendapat bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah proklamasi kamiP R O K L A M A S IKami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan jang mengenai pemindahan kekoeasaan diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang hari 17 boelan 8 tahoen 05Atas nama bangsa saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka! Tidak ada suatu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita! Mulai saat ini kita menyusun negara kita!Negara merdeka, negara Republik Indonesia! Merdeka, kekal, abadi! Insya Allah Tuhan memberkati kemerdekaan kita ini."Artikel Menarik Lainnya Makna Penting Proklamasi Kemerdekaan Bagi Bangsa Indonesia Perumusan Naskah hingga Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 dan MaknanyaParapenyusun teks proklamasi itu adalah Soekarno Hatta dan Ahmad Soebarjo - Nasional - Okezone Nasional Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti Melik pada pagi harinya. Bung Karno ingin pembacaan proklamasi dilakukan di kediamannya agar tak menimbulkan bentrok antara tentara Jepang dan rakyat. Akhirnya pembacaan proklamasi Jakarta - Teks proklamasi dirumuskan dalam rapat darurat di rumah Laksamana Maeda sejak tanggal 16 Agustus 1945. Perumusan teks proklamasi merupakan bagian kesepakatan rapat bahwa kemerdekaan Indonesia akan diproklamasikan esok harinya, 17 Agustus Sutan Syahrir, tokoh penting gerakan bawah tanah selama pendudukan Jepang, mengusulkan kepada Moh. Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan. Sebab, ia dan sejumlah tokoh PPKI mendengar berita kekalahan Jepang dan memaknainya sebagai kemerdekaan Indonesia, seperti dikutip dari buku Sejarah SMA/MA kelas XII Bahasa oleh H. Purwanta, dengan usulan tersebut, golongan muda juga mendesak gagasan yang sama yaitu untuk secepat mungkin memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Pada 16 Agustus 1945, pemuda membawa Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok dengan alasan untuk mengamankan kedua tokoh tersebut dari tekanan tentara dari Rengasdengklok, Soekarno melalui Ahmad Soebarjo menghubungi para anggota PPKI untuk mengadakan rapat darurat di rumah Laksamana Maeda. Rumah pimpinan militer Jepang tersebut dipilih karena Jakarta saat itu tengah diberlakukan jam malam, sehingga tempat tersebut dipilih ketimbang rapat di tempat Naskah Teks Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945Isi naskah teks proklamasi diketik oleh Sayuti Melik dengan ejaan van Ophuijsen sebagai berikutKami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan jang mengenai pemindahan kekoeasaan diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang hari 17 boelan 8 tahoen 05Atas nama bangsa IndonesiaSoekarno/HattaPembacaan Teks ProklamasiTeks proklamasi dibacakan oleh Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, yakni di kediaman Soekarno. Sebelumnya, sekitar pukul WIB, Bung Hatta berpesan pada pemuda yang bekerja di kantor berita dan pers, terutama Diah, untuk memperbanyak teks proklamasi dan menyiarkannya ke seluruh dunia, seperti dikutip dari buku Sejarah SMA Kelas XII Program IPS oleh Prof. Dr. M. Habib Mustopo, pukul WIB, sejumlah pemuda berbaris dengan tertib untuk mengikuti upacara proklamasi. Sejumlah tokoh yang hadir di antaranya yaitu Mr. Maramis, Ki Hajar Dewantara, Sam Ratulangi, Mas Mansur, Mr. Sartono, M. Tabrani, Pringgodigdo, dan Suhud menyiapkan bambu dari belakang rumah sebagai tiang bendera Merah Putih yang dijahit Fatmawati. Acara yang disiapkan yaitu pembacaan proklamasi, pengibaran bendera merah putih, dan sambutan Walikota Soewirjo dan dr. teks proklamasi dibacakan oleh Bung Karno, pengibaran bendera Merah Putih dilakukan S. Suhud dan Latif Hendraningrat. Saat bendera dinaikkan perlahan-lahan, hadirin spontan menyanyikan Indonesia Raya tanpa proklamasi pagi hari itu juga disiarkan melalui radio oleh F. Wuz atas penugasan 3 kali penyiaran oleh Kepala Bagian Radio Kantor Berita Domei, Waidan B. Palenewen. Sebelum penyiarnan ketiga, orang Jepang memerintahkan penghentian siaran. Akan tetapi, teks proklamasi terus disiarkan setiap 30 menit hingga pukul WIB, sehingga pemancar tersebut disegel dari pegawai pada 20 Agustus pemuda lalu membuat pemancar baru dengan bantuan teknisi radio seperti Sukarman, Sutamto, Susilahardja, dan Suhandar. Alat pemancarnya diambil satu persatu dari Kantor Berita Domei ke tempat pemancar baru di Jalan Menteng 31. Dari situ, berita proklamasi dan teks proklamasi terus disiarkan seiring penyebaran lewat surat kabar dan selebaran. Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] twu/pal 9gNXr.